Hati-Hati Marak Penipuan Tawaran Magang/Kerja Ke Jepang

angintropis.com
By -
0

Kurangnya lapangan kerja di tanah air dan rendahnya pendapatan setiap daerah di Indonesia bagi sebagian anak muda memberanikan diri untuk mencoba mengadu nasib di negara lain contohnya ke Jepang.

Para penipu, mereka menjajikan penghasilan yang tinggi dengan proses yang cepat dan menyimpang dari prosedur yang ditentukan, bahkan diawal penipu tidak segan segan meminta membayarkan sejumlah biaya yang tidak masuk akal.

Bagi masyarakat awam dan minim informasi dengan keinginan yang tinggi karena ingin segera berangkat ke Jepang mereka biasanya terjebak sehingga mengikuti arahan si penipu.

Untuk saat ini berbeda dengan beberapa tahun yang lalu pemerintah Jepang mengembangkan perijinan bagi orang asing untuk dapat berkarir dengan Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker [SSW].

Sebagaimana dilansir dari Nikkei Asia, pemerintah Indonesia mengabarkan berencana kirim 100 ribu tenaga kerja ke Jepang dalam kurun waktu 5 tahun untuk membantu pemerintah Jepang mengatasi masalah kurangnya kebutuhan tenaga kerja.

Nah berikut ini ciri-ciri penipuan magang ke Jepang yang kerap kita temui diantaranya sebagai berikut;

1. Tidak ada pelatihan bahasa/budaya kehidupan di Jepang

Calon peserta magang tidak mungkin bisa beradaptasi tanpa mengetahui dasar dasar kehidupan negara lain tanpa mempelajari bahasa atau budaya. Seandainya adapun pasti akan kesulitan bahkan terjadi masalah serius jika dipaksakan untuk berangkat.

Pelatihan tidak hanya berkaitan  dengan keterampilan teknis dan bahasa semata, akan tetapi juga pengetahuan dasar tentang kehidupan di Jepang, seperti cara menggunakan transportasi, mengirim barang, membuang sampah, pada intinya apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan.

Pengetahuan kehidupan dasar perlu diketahui supaya kita dapat mengenal tentang rule bagaimana melalui aktifitas sehari hari.

2. Visa keberangkatan Yang Tidak Sesuai

Hal ini merupakan masalah serius tentang perlunya pemahaman dalam penggunaan Visa sebelum berangkat ke nehara lain. Para penipu yang memanfaatkan peluang kerja ke Jepang dengan cara mengelabui korban dengan contoh seperti penggunaan visa waiver atau visa turis, yang hanya berlaku 90 hari dan tidak diperuntukkan bekerja.

Biasanya setelah sampai di Jepang mereka berusaha untuk mengubah status visa  menjadi visa pengungsi setibanya disana. Kondisi tersebut sangat beresiko kehilangan perlindungan hukum dari kedutaan besar Republik Indonesia.

3. Biaya Tinggi Yang Tidak Wajar

Para penipu mencari celah dan kelengahan para pencari kerja yang memiliki antusias tinggi untuk pergi ke Jepang, ironisnya banyak korban dari kalangan yang tidak mampu atau mereka sangat terpaksa ingin bekerja ke jepang demi merubah nasib yang lebih baik untuk keluarganya.

Tidak tanggung tanggung para penipu mulai dari 50 dampai dengan 125 Juta rupia tanpa rincian yang jelas tanpa ada transpanansi dan proses alur yang jelas.

Para korban terpaksa melakukan transaksi pembayaran di awal karena tergiur para pelaku justru berada di Jepang dan mungkin juga bekerja sama dengan beberapa oknum di Indonesia.

Oleh karena itu pastikan kebenaraan iformasi dan pastikan prosedur yang memang wajar tanyakan kepada ahlinya, setidaknya mereka yang menawarkan anda untuk bisa berangkat ke Jepang memiliki record pernah mengirim dan ada bukti yang jelas tentang keberadaanya.


Tags:

Post a Comment

0Comments

Ayo Berikan Komentar Terbaikmu 👍🐱‍🏍

Post a Comment (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!