Sedihnya Terasa Saat Suara Takbir Mulai Menggema Di Malam Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah

angintropis.com
By -
0
Bulan suci Ramadhan tahun ini telah berlalu meninggalkan kita, terasa berbeda ketika menjelang malam takbiran tiba. Setelah shalat maghrib usai, tempat tinggal dimana aku memperjuangkan hidup di tanah rantau mulai terdengar suara gema takbir dari berbagai penjuru pengeras mushala ibu kota, 
"Allahuakbar..Allahuakbar..Allahuakbar Laillahaillaullah Waullahuakbar Allahuakbar Walillailham"

Keadaan ini sangat tidak biasa, hari yang aku tunggu-tunggu ternyata tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Ini bukan suatu pilihan melainkan sebuah larangan dimana aku harus tetap bertahan di Jakarta. Benar, kebijakan dampak dari virus mematikan covid-19 yang sama sekali tidak pernah aku duga sebelumnya membuatku tidak bisa mudik.

Mungkin tidak hanya aku yang merasakan keadaan ini, rindu tanah pekarangan tempat dimana aku dibesarkan, bercanda dengan sanak saudara di kampung halaman, dinginnya udara malam dan embun dipagi pagi buta. Ahh..mungkin aku harus tetap pulang .. sedikit tersirat dalam fikiranku. Tetapi aku sadar ganasnya wabah ini, sudah berapa ratus bahkan berapa ribu orang yang terkena covid-19.  Rencana mudik yang sudah menjadi rutinitas tahunan, kali ini tidak memungkinkan untuk aku lakukan. "Melindungi diriku melindungi orang lain juga"  bergumam untuk menenangkan diriku sendiri.

Pagi hari saat tiba hari lebaran 1 Syawal 1441 H , aku sadari bahwa kali ini aku harus menerima untuk tidak jumpa dengan orang tua sampai isu wabah ini mereda. VideoCall menjadi alat penghubung sungkem orang tua dan keluarga di kampung. 

Kali ini aku hanya bisa berikhtiar dan berdo'a semoga Allah SWT secepatnya menghilangkan covid-19 dari muka bumi ini. Aku mengajak diriku sendiri dan kalian semua diamanapun berada sebisa mungkin melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyebaran wabah ini terus bertambah. Dengan melakukan arahan yang sudah banyak disampaikan di berbagai media. Jika kita bersama sadar melakukan pencegahan yang diharapkan Insyaallah kita cepat kembali di kehidupan yang normal kembali.
Rindu kehidupan normal seperti sedia kala tentu saja menjadi harapan kita semua.

Aku yakin dibalik semua ini tentu saja banyak hikmah yang kita dapatkan, tidak semata penilaian negatif tentang virus covid-19 ini namun positifnya kita akan semakin lebih berhati-hati dalam beraktifitas dan menjaga kesehatan sehingga tubuh kita lebih kuat. Dari dampak wabah ini juga semakin kuat keimanan kita, mengingat mati disetiap saat mengingat yang maha pencipta setiap saat pula.
#kitabisalawancorona


Post a Comment

0Comments

Ayo Berikan Komentar Terbaikmu 👍🐱‍🏍

Post a Comment (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!